BACAAN INJIL HARI INI 17/01/2014
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Matius (19:16-26)
Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Demikianlah Sabda Tuhan,
Bersabdalah ya Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengarkan (bdk 1Sam 3:9-10)
** RENUNGAN HARI INI ** Peringatan Wajib St. Antonius
Anak-anak Bundaku,
Ajakan Yesus kepada kita hari ini "IKUTLAH AKU" merefleksikan bahwa mengikuti Dia berarti melayani secara tulus tanpa ada batasan siapa, dimana, kapan dan bagaimana kita melayani.
Meninggalkan segala milik kita adalah berarti kita meninggalkan ego pribadi jauh dibelakang pelayanan kita.
Mungkin sulit bagi kita untuk melihat betapa mendalamnya Yesus mengasihi orang muda-kaya ini. Biar bagaimana pun juga, kelihatan bahwa dalam beberapa menit saja Yesus berubah sikap terhadapnya. Mula-mula sikap Yesus terasa positif menyambut dia sebagai salah seorang murid-Nya, namun kemudian Ia mengajar orang itu secara dingin-dingin saja dan kaku. Sebenarnya dilema yang dihadapi orang muda yang kaya itu adalah justru INTI dari apa yang mau diajarkan oleh Yesus kepada kita.
Sesungguhnya, Allah adalah ‘seorang’ Bapa penuh kasih yang ingin memenuhi setiap kebutuhan kita. Allah tentunya tidak akan mengkompromikan pesan-Nya dengan memperkenankan kita untuk mendahulukan siapa/apa pun juga sebelum Dia atau di atas Dia. Allah menginginkan hati kita. Seseorang yang lebih mencintai harta kekayaan lebih daripada cintakasih-Nya kepada Allah akan diperintah oleh harta kekayaannya itu, sedangkan seseorang yang telah memasrahkan hati-Nya kepada Yesus akan dipenuhi dengan kekayaan yang tidak dapat dipahami oleh dunia ini. Sayangnya, suatu relasi pribadi dengan Allah yang Mahakuasa tidak berada pada puncak daftar prioritas kita.
Sesungguhnya, dunia kita sangat membutuhkan pertobatan, berbalik kembali kepada Kristus bukan pertobatan semu dan berputar. Tanpa pertobatan batin yang sejati, ujung-ujungnya kita akan menjauh dari Yesus seperti halnya dengan orang muda-kaya dalam bacaan Injil hari ini. Oleh karena itu, baiklah kita bertanya kepada diri kita masing-masing apakah iman kita berakar pada kasih Yesus yang tak tergoyahkan atau cintakasih-cintakasih lainnya telah menjauhkan diri kita dari diri-Nya. Sekarang, marilah kita memandang dalam-dalam wajah Yesus dan memperkenankan pandangan-Nya yang penuh kasih meluluhkan hati kita masing-masing. Marilah dengan tulus-hati kita mencari kehadiran Kristus pada hari ini dan mohon agar Dia menjadi andalan kita dalam segala hal.
Dalam kehidupan ini, begitu banyak kita diberikan kesempatan oleh Allah untuk mewujudkan cinta kasih secara nyata. Disaat semakin banyak ujian kesabaran dalam pelayanan yang kita berikan kepada sesama, disaat itulah perwujudan cinta kasih secara radikal seperti yang diajarkan Kristus bisa kita wujudkan.
Bila kita mampu menggunakan waktu dan talenta yang tersedia bagi mereka yang membutuhkan, kita menjadi refleksi kerahiman Allah dan Kristus bagi sesama, bukankah kita hidup melalui hembusan nafas ilahi? Sehingga kita selalu dan akan selalu membawa keilahian sang pencipta dalam setiap tindakan dan perkataan kita dan ketika mulai dan sedang mengasihi sesama, saat itu pula lah kita mengasihi Allah yang hadir dalam setiap mereka, sesama kita.
Inilah jalan kecil, yang tidak mudah untuk menuju kesempurnaan seperti yang diajarkan Yesus kepada kita, para murid-Nya yang Dia kasihi (bdk Luk 10:27)
Salam dan doaku untuk keluargamu...
† Dominus illuminatio mea
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Santo Matius (19:16-26)
Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Demikianlah Sabda Tuhan,
Bersabdalah ya Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengarkan (bdk 1Sam 3:9-10)
** RENUNGAN HARI INI ** Peringatan Wajib St. Antonius
Anak-anak Bundaku,
Ajakan Yesus kepada kita hari ini "IKUTLAH AKU" merefleksikan bahwa mengikuti Dia berarti melayani secara tulus tanpa ada batasan siapa, dimana, kapan dan bagaimana kita melayani.
Meninggalkan segala milik kita adalah berarti kita meninggalkan ego pribadi jauh dibelakang pelayanan kita.
Mungkin sulit bagi kita untuk melihat betapa mendalamnya Yesus mengasihi orang muda-kaya ini. Biar bagaimana pun juga, kelihatan bahwa dalam beberapa menit saja Yesus berubah sikap terhadapnya. Mula-mula sikap Yesus terasa positif menyambut dia sebagai salah seorang murid-Nya, namun kemudian Ia mengajar orang itu secara dingin-dingin saja dan kaku. Sebenarnya dilema yang dihadapi orang muda yang kaya itu adalah justru INTI dari apa yang mau diajarkan oleh Yesus kepada kita.
Sesungguhnya, Allah adalah ‘seorang’ Bapa penuh kasih yang ingin memenuhi setiap kebutuhan kita. Allah tentunya tidak akan mengkompromikan pesan-Nya dengan memperkenankan kita untuk mendahulukan siapa/apa pun juga sebelum Dia atau di atas Dia. Allah menginginkan hati kita. Seseorang yang lebih mencintai harta kekayaan lebih daripada cintakasih-Nya kepada Allah akan diperintah oleh harta kekayaannya itu, sedangkan seseorang yang telah memasrahkan hati-Nya kepada Yesus akan dipenuhi dengan kekayaan yang tidak dapat dipahami oleh dunia ini. Sayangnya, suatu relasi pribadi dengan Allah yang Mahakuasa tidak berada pada puncak daftar prioritas kita.
Sesungguhnya, dunia kita sangat membutuhkan pertobatan, berbalik kembali kepada Kristus bukan pertobatan semu dan berputar. Tanpa pertobatan batin yang sejati, ujung-ujungnya kita akan menjauh dari Yesus seperti halnya dengan orang muda-kaya dalam bacaan Injil hari ini. Oleh karena itu, baiklah kita bertanya kepada diri kita masing-masing apakah iman kita berakar pada kasih Yesus yang tak tergoyahkan atau cintakasih-cintakasih lainnya telah menjauhkan diri kita dari diri-Nya. Sekarang, marilah kita memandang dalam-dalam wajah Yesus dan memperkenankan pandangan-Nya yang penuh kasih meluluhkan hati kita masing-masing. Marilah dengan tulus-hati kita mencari kehadiran Kristus pada hari ini dan mohon agar Dia menjadi andalan kita dalam segala hal.
Dalam kehidupan ini, begitu banyak kita diberikan kesempatan oleh Allah untuk mewujudkan cinta kasih secara nyata. Disaat semakin banyak ujian kesabaran dalam pelayanan yang kita berikan kepada sesama, disaat itulah perwujudan cinta kasih secara radikal seperti yang diajarkan Kristus bisa kita wujudkan.
Bila kita mampu menggunakan waktu dan talenta yang tersedia bagi mereka yang membutuhkan, kita menjadi refleksi kerahiman Allah dan Kristus bagi sesama, bukankah kita hidup melalui hembusan nafas ilahi? Sehingga kita selalu dan akan selalu membawa keilahian sang pencipta dalam setiap tindakan dan perkataan kita dan ketika mulai dan sedang mengasihi sesama, saat itu pula lah kita mengasihi Allah yang hadir dalam setiap mereka, sesama kita.
Inilah jalan kecil, yang tidak mudah untuk menuju kesempurnaan seperti yang diajarkan Yesus kepada kita, para murid-Nya yang Dia kasihi (bdk Luk 10:27)
Salam dan doaku untuk keluargamu...
† Dominus illuminatio mea

No comments:
Post a Comment