RAHASIAKU sungguh sederhana: Aku berdoa.
Para
murid bertanya kepada Yesus, "Tuhan ajarilah kami berdoa," sebab mereka
begitu sering melihat Dia berdoa dan mereka tahu bahwa Dia sedang
berbicara dengan Bapa-Nya. Bagaimana kira-kira saat-saat doa tersebut
kita hanya tahu dari cinta Yesus yang terus menerus kepada Bapa-Nya,
"Bapa-Ku!" Dan Dia mengajari murid-murid-Nya suatu cara sederhana untuk
berbicara dengan Allah sendiri.
Doa. yang membuahkan hasil harus
datang dari hati dan harus mampu menyentuh hati Allah. Lihatlah
bagaimana Yesus mengajari murid-murid-Nya berdoa:
'Panggillah Allah sebagai Bapamu; puji dan muliakanlah nama-Nya: -Bapa-kami yang ada surga, dimuliakanlah nama-Mu."
Lakukanlah
kehendak-Nya, mintalah makanan setiap hari, baik rohani maupun yang
duniawi: "Datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah hendak-Mu di atas bumi, seperti
di dalam surga. Berilah kami rejeki pada hari ini."
Mintalah
pengampunan atas dosa-dosamu sehingga kita dapat mengampuni orang-orang
lain; mintalah juga rahmat agar kita dibebaskan dari yang jahat yang ada
di dalam diri kita dan di sekitar kita: "Dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan
janganlah masukkan kami ke dalam percobaan, melainkan bebaskanlah kami
dari yang jahat. "
. Doa yang sempurna tidak terdiri dari banyak kata, melainkan dari kegairahan hasrat yang menggugah hati Yesus.
Kita
memiliki masa-masa bahagia dan sedih, penyakit dan penderitaan.Itu
adalah bagian dari salib. Setiap orang yang mengikuti Dia
sepenuh-penuhnya harus juga ikut serta dalam penderitaanNya.
Itulah
sebabnya kita membutuhkan doa; itulah sebabnya kita membutuhkan Roti
kehidupan itulah sebabnya kita mengadakan adorasi itulah sebabnya kita
melakukan tobat.
Kita merumitkan doa sebagaimana hal kita
merumitkan banyak hal. Itulah mencintai Yesus dengan cinta yang tak
terbagi untukmu, untuk aku, untuk semua dari kita. Dan cinta yang tak
terbagi itu diwujudkan dalam perbuatan apabila kita melakukan seperti
apa yang dikatakan Yesus, Cintailah satu sama lain bagaimana Aku telah
mencintai kamu."
Cinta adalah buah segala musim, dan dapat dipetik
oleh setiap orang. Setiap orang dapat mengumpulkannya dan tidak ada
batasannya.
Sebelum Yesus datang, Allah itu sudah agung dalam
kemuliaan-Nya, agung dalam ciptaan-Nya. Kemudian ketika Yesus datang,
menjadi salah satu di antara kita, karena betapa besar Bapa-Nya
mencintai dunia ini sehingga Dia mengaruniakan Putera-Nya kepada kita.
Dan Yesus mencintai Bapa-Nya dan menghendaki kita belajar berdoa dengan
mencintai satu sama lain sebagaimana Bapa mencintai-Nya
"Aku
mencintai kamu," Dia terus-menerus mengatakan, "Sebagaimana Bapa
mencintai kamu, maka cintailah Dia." Dan cinta-Nya adalah salib.
Cinta-Nya adalah Roti Kehidupan. Dia menghendaki kita berdoa dengan hati
yang bersih, dengan hati yang murni, dengan hati yang tulus. "Jika kamu
tidak menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak dapat belajar berdoa,
kamu tidak masuk surga, kamu tidak dapat melihat Allah." Menjadi anak
kecil berarti menjadi satu dengan Bapa, mencintai Bapa, berdamai dengan
Bapa, Bapa kita.
Aku datang kepadamu, Yesus, untuk merasakan
sentuhan-Mu sebelum aku memulai hari hidupku Arahkanlah mata-Mu sebentar
pada mataku Izinkanlah aku membawa ke tempat kerjaku jaminan
persahabatan-Mu
Isilah pikiranku sehingga dapat menempuh padang gurun
kebisingan Biarkanlah cahaya mentari-Mu yang terpuji memenuhi
puncak-puncak pikiranku Dan berilah aku kekuatan bagi mereka yang
membutuhkan aku.
No comments:
Post a Comment